Penyakit demam berdarah dengue (DBD) banyak terjangkit seiring dengan datangnya isu terkini penghujan. Air hujan yang menggenang di beberapa area menjadi tempat bersemainya benih-benih nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus penyebab terjadinya demam berdarah. Antara bulan Oktober hingga Februari merupakan bulan dengan curah hujan yang tinggi di Indonesia. Pada ketika itu kewaspadaan kita semua akan bahaya penyakit demam berdarah perlu ditingkatkan.
Penyakit DBD banyak terjadi di seluruh dunia, terutama di kawasan tropis dan subtropis dengan curah hujan tinggi dan lembab. Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya termasuk wilayah yang banyak terjangkit penyakit ini. World Health Organization (WHO) memprediksi terdapat sekitar 50 – 100 juta kasus nanah virus dengue per tahun di aneka macam belahan dunia.
Proses terjangkitnya penyakit demam berdarah ialah sebagai berikut : virus dengue masuk ke badan insan lewat gigitan nyamuk aedes aegypti betina dan aedes albopictus. “Nyamuk demam berdarah” tersebut membawa virus dengue pasca menghisap darah orang lain yang sudah terinfeksi virus dengue sebelumnya. Setelah masa inkubasi virus di dalam badan nyamuk selama 8 – 10 hari, nyamuk yang terinfeksi kemudian mentranfer virus dengue itu ke insan sehat yang digigitnya.
Pada sisi lain, nyamuk betina juga berbagi virus dengue tersebut pada keturunannya melalui telur (transovarial). Selanjutnya, nyamuk-nyamuk kecil yang gres menetas itu kemudian berbagi virus dengue pada insan yang digigitnya.
Namun, kalau daya tahan tubuhnya lemah, virus tersebut berkembang dan menjadikan beberapa gejala demam berdarah diantaranya :
Demam tinggi mendadak, suhu lebih dari 38° C, selama 2 – 7 hari; demam tidak mampu diatasi dengan obat turun panas biasa; mual, muntah, dan nafsu makan berkurang; nyeri sendi, nyeri otot (pegal-pegal); sakit kepala, pusing; nyeri atau rasa panas di belakang bola mata; wajah kemerahan; sakit perut; konstipasi (sulit buang air besar) atau diare.
Seseorang secara medis didiagnosis menderita demam dengue (dengue fever) Bila sebagian atau seluruh gejala diatas ditemukan pada orang itu.
Sedangkan tanda atau gejala demam berdarah dengue (DHF) pada seseorang ialah kalau didapatkan:
#1. Muncul demam tinggi mendadak, suhu lebih dari 38° C selama 2 – 7 hari
#2. Muncul bentuk-bentuk perdarahan spontan, misalnya : bintik merah di kulit sekitar siku pergelangan tangan, dan kaki. Bintik merah itu tidak hilang kalau kulit ditekan; gusi berdarah; mimisan; kalau disuntik atau terluka, terjadi perdarahan yang sulit dihentikan.
#3. Organ hepar (hati) dan limpa membesar
#4. Hasil uji laboratorium darah mengambarkan adanya trombositopenia, yaitu jumlah trombosit kurang dari 150 ribu / mm³ (normalnya 150 – 450 ribu / mm³); serta hemokonsentrasi, yaitu pengentalan darah akhir penyerapan plasma (komponen darah cair non seluler), ditandai dengan nilai Hematokrit (Hct) yang meningkat 20% dari angka normal.
Seseorang akan didiagnosis menderita DHF kalau terdapat minimal dua tanda klinis dan dua tanda laboratoris.
Untuk mengendalikan perkembangbiakan nyamuk demam berdarah dapat dilakukan dengan memakai beberapa metode, diantaranya :
#1. 3M : menguras, menutup dan mengubur
Pencegahan demam berdarah dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan 3M yaitu : menguras kolam mandi / tempat penampungan air sekali sepekan, menguras vas bunga dan tempat minum burung sepekan sekali; menutup dengan rapat tempat penampungan air segera setelah dibersihkan atau digunakan; dan mengubur barang yang tidak terpakai menyerupai kaleng bekas, wadah bekas dan ban bekas di sekitar rumah. Pencegahan DBD dengan cara 3M ini cukup ampuh dan banyak dianjurkan.
#2. Secara biologi
Pencegahan DBD secara biologis juga cukup efektif. Yaitu dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri. Masukan beberapa ikan kecil kedalam kolam mandi atau kolam, maka vektor nyamuk pembawa virus dengue otomatis dapat dikendalikan, alasannya ialah ikan akan memakan jentik-jentik nyamuk.
#3. Secara kimiawi
Pencegahan yang paling umum dilakukan ialah dengan pengasapan atau fogging. Fogging dapat membunuh nyamuk dewasa. Cara kimiawi lainnya ialah dukungan debu abate pada tempat air tergenang untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Larvasida juga mampu digunakan untuk pencegahan demam berdarah.
Seperti telah disebutkan diawal bahwa nyamuk aedes aegypti beraktifitas di siang hari. Untuk mencegah nyamuk demam berdarah ini biasakan untuk tidak tidur ketika pagi dan sore hari, selain itu gunakan pelindung badan dari gigitan nyamuk ketika sedang beraktifitas didalam dan luar rumah.
Jika muncul gejala penyakit demam berdarah segeralah pergi ke dokter, sebelum penyakitnya berkembang lebih parah.
Penderita demam berdarah biasanya mengalami panas tanpa alasannya ialah yang jelas, dan sering kali kita salah mengiranya hanya demam biasa. Karena itu memeriksakan pasien lebih dini ke dokter atau puskesmas tentu lebih baik.
Penyakit DBD banyak terjadi di seluruh dunia, terutama di kawasan tropis dan subtropis dengan curah hujan tinggi dan lembab. Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya termasuk wilayah yang banyak terjangkit penyakit ini. World Health Organization (WHO) memprediksi terdapat sekitar 50 – 100 juta kasus nanah virus dengue per tahun di aneka macam belahan dunia.
Penyebab demam berdarah
Gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang membawa virus dengue merupakan penyebab demam berdarah yang utama. Aedes aegypti ialah nyamuk yang aktif pada siang hari dan menyukai genangan air yang bersih untuk tempat berkembang biaknya. Musim penghujan yang menjadikan banyak genangan air bening di aneka macam tempat sangat disukai oleh nyamuk ini.Proses terjangkitnya penyakit demam berdarah ialah sebagai berikut : virus dengue masuk ke badan insan lewat gigitan nyamuk aedes aegypti betina dan aedes albopictus. “Nyamuk demam berdarah” tersebut membawa virus dengue pasca menghisap darah orang lain yang sudah terinfeksi virus dengue sebelumnya. Setelah masa inkubasi virus di dalam badan nyamuk selama 8 – 10 hari, nyamuk yang terinfeksi kemudian mentranfer virus dengue itu ke insan sehat yang digigitnya.
Pada sisi lain, nyamuk betina juga berbagi virus dengue tersebut pada keturunannya melalui telur (transovarial). Selanjutnya, nyamuk-nyamuk kecil yang gres menetas itu kemudian berbagi virus dengue pada insan yang digigitnya.
Gejala demam berdarah
Gejala demam berdarah biasanya muncul setelah masa inkubasi 3 – 8 hari setelah virus masuk ke dalam badan manusia. Masa inkubasi ialah rentang waktu dimana virus berkembang semenjak awal gigitan nyamuk hingga timbulnya gejala. Jika daya tahan badan orang itu berpengaruh dan dapat mengatasi virus, maka gejalanya mampu ringan atau bahkan tidak hingga menjadikan gejala.Namun, kalau daya tahan tubuhnya lemah, virus tersebut berkembang dan menjadikan beberapa gejala demam berdarah diantaranya :
Demam tinggi mendadak, suhu lebih dari 38° C, selama 2 – 7 hari; demam tidak mampu diatasi dengan obat turun panas biasa; mual, muntah, dan nafsu makan berkurang; nyeri sendi, nyeri otot (pegal-pegal); sakit kepala, pusing; nyeri atau rasa panas di belakang bola mata; wajah kemerahan; sakit perut; konstipasi (sulit buang air besar) atau diare.
Seseorang secara medis didiagnosis menderita demam dengue (dengue fever) Bila sebagian atau seluruh gejala diatas ditemukan pada orang itu.
Sedangkan tanda atau gejala demam berdarah dengue (DHF) pada seseorang ialah kalau didapatkan:
#1. Muncul demam tinggi mendadak, suhu lebih dari 38° C selama 2 – 7 hari
#2. Muncul bentuk-bentuk perdarahan spontan, misalnya : bintik merah di kulit sekitar siku pergelangan tangan, dan kaki. Bintik merah itu tidak hilang kalau kulit ditekan; gusi berdarah; mimisan; kalau disuntik atau terluka, terjadi perdarahan yang sulit dihentikan.
#3. Organ hepar (hati) dan limpa membesar
#4. Hasil uji laboratorium darah mengambarkan adanya trombositopenia, yaitu jumlah trombosit kurang dari 150 ribu / mm³ (normalnya 150 – 450 ribu / mm³); serta hemokonsentrasi, yaitu pengentalan darah akhir penyerapan plasma (komponen darah cair non seluler), ditandai dengan nilai Hematokrit (Hct) yang meningkat 20% dari angka normal.
Seseorang akan didiagnosis menderita DHF kalau terdapat minimal dua tanda klinis dan dua tanda laboratoris.
Pencegahan demam berdarah
Sampai ketika ini, belum ditemukan vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini. Salah satu tindakan yang cukup berhasil guna mencegah demam berdarah ialah dengan mengawasi eksistensi dan menghindari nyamuk pembawa virus dengue tersebut.Untuk mengendalikan perkembangbiakan nyamuk demam berdarah dapat dilakukan dengan memakai beberapa metode, diantaranya :
#1. 3M : menguras, menutup dan mengubur
Pencegahan demam berdarah dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan 3M yaitu : menguras kolam mandi / tempat penampungan air sekali sepekan, menguras vas bunga dan tempat minum burung sepekan sekali; menutup dengan rapat tempat penampungan air segera setelah dibersihkan atau digunakan; dan mengubur barang yang tidak terpakai menyerupai kaleng bekas, wadah bekas dan ban bekas di sekitar rumah. Pencegahan DBD dengan cara 3M ini cukup ampuh dan banyak dianjurkan.
#2. Secara biologi
Pencegahan DBD secara biologis juga cukup efektif. Yaitu dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri. Masukan beberapa ikan kecil kedalam kolam mandi atau kolam, maka vektor nyamuk pembawa virus dengue otomatis dapat dikendalikan, alasannya ialah ikan akan memakan jentik-jentik nyamuk.
#3. Secara kimiawi
Pencegahan yang paling umum dilakukan ialah dengan pengasapan atau fogging. Fogging dapat membunuh nyamuk dewasa. Cara kimiawi lainnya ialah dukungan debu abate pada tempat air tergenang untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Larvasida juga mampu digunakan untuk pencegahan demam berdarah.
Seperti telah disebutkan diawal bahwa nyamuk aedes aegypti beraktifitas di siang hari. Untuk mencegah nyamuk demam berdarah ini biasakan untuk tidak tidur ketika pagi dan sore hari, selain itu gunakan pelindung badan dari gigitan nyamuk ketika sedang beraktifitas didalam dan luar rumah.
Jika muncul gejala penyakit demam berdarah segeralah pergi ke dokter, sebelum penyakitnya berkembang lebih parah.
Video pencegahan demam berdarah
Pertolongan pertama demam berdarah
Bila kita menemukan anggota keluarga yang terkena demam berdarah, dibawah ini beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk pertolongan pertama demam berdarah yaitu : menawarkan air minum yang banyak; mengkompres supaya panasnya turun; menawarkan obat penurun panas; kalau dalam waktu dua hari demam tidak turun atau malah naik segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit; kalau tidak mampu minum atau muntah terus menerus, kondisi makin parah, kesadaran menurun atau hilang maka harus dirawat di rumah sakit.Penderita demam berdarah biasanya mengalami panas tanpa alasannya ialah yang jelas, dan sering kali kita salah mengiranya hanya demam biasa. Karena itu memeriksakan pasien lebih dini ke dokter atau puskesmas tentu lebih baik.