Pengaruh Musik Klasik Untuk Bayi Dalam Kandungan

Musik klasik untuk bayi dalam kandungan  

Pengaruh musik klasik untuk bayi dalam kandungan itu mitos atau realita ? Pertanyaan ini sering mengemuka pada ibu-ibu muda terutama yang pertama kali hamil.

Pendapat mainstream yang berkembang di masyarakat yaitu bahwa musik, terutama musik klasik, sangat besar lengan berkuasa pada perkembangan IQ (Intelligence Quotient) dan EQ (Emotional Quotient) seorang anak. Yaitu apabila kita rajin memperdengarkan musik tersebut semenjak masih dalam kandungan. Menurut pendapat tersebut, si anak kelak akan lebih cerdas emosi dan intelegensinya diatas sahabat sebayanya.

Penelitian seputar pengaruh musik klasik pada bayi dalam kandungan    

Musik

Dr. Chapman J. S., seorang akademisi dari New York University, AS, dalam sebuah risetnya menyatakan bahwa bayi dalam kandungan mulai bisa mendengar pada usia 26 minggu, atau trimester ke-3. Bayi yang masih dalam kandungan bisa mendengar sebab adanya cairan amnion, yaitu cairan yang menjadi sarana penghantar gelombang bunyi bagi bayi.  Sehingga, bayi tersebut dapat mendengar rangsangan bunyi sekeliling dari dalam maupun dari luar rahim, termasuk musik klasik.

Namun riset DR. Chapman tersebut juga menyatakan bahwa, jenis musik yang membuat seorang ibu merasa nyaman, bukan berarti memiliki efek yang sama bagi bayinya. Musik yang membuat nyaman bayi dalam kandungan yaitu yang berirama teratur, misalnya musik yang menyerupai bunyi detak jantung ibu yang biasa didengarnya. Musik yang lembut menyerupai musik klasik cocok untuk bayi yang masih dalam perut bundanya.

Saran yang sesuai dengan riset ini yaitu memperdengarkan jenis musik tertentu untuk bayi dalam kandungan, yaitu musik yang memiliki nada dan irama yang teratur menyerupai klasik, kemudian mengajak bayi tersebut berbicara dengan aneka macam nada dan intonasi yang sesuai, serta memainkan alat musik menyerupai gitar dan piano.

Di negara-negara dengan tradisi musik klasik yang maju, menyerupai di Jerman misalnya, studi perihal pengaruh musik untuk bayi dalam kandungan sudah sangat maju dan berkembang. Menurut aneka macam hasil penelitian ilmiah dari sejumlah hebat menyerupai dokter syaraf, psikolog, dokter anak, dokter kebidanan, dan lain-lain menyimpulkan bahwa :

#1. Bayi dalam kandungan telah dapat mendengar secara terang pada usia enam bulan, sehingga ia dapat menggerakkan tubuhnya sesuai dengan nada dan irama bunyi ibunya.

#2. Bayi tersebut bisa merespon sedikit bunyi musik pada usia 4 / 5 bulan. Bayi yanga ada dalam perut ibunya itu dapat bereaksi terhadap bunyi dan melodi dengan cara berbeda terhadap ritme atau irama musik.

#3. Bayi yang masih dalam perut ibunya sudah memiliki perasaan, kesadaran, dan daya ingat.

#4. Bayi dalam kandungan yang diberi rangsangan musik secara teratur ternyata bisa memacu kecerdasan bayi setelah lahir.

Sedangkan penelitian sebuah klinik di Slovakia menyatakan bahwa manfaat musik klasik untuk bayi bisa membuat bayi menjadi nyaman ketika menjalani sebuah sesi pengobatan serta menimbulkan bayi lebih cerdas dan lebih cepat merespon kemampuan berpikirnya.

Musik klasik yang cocok untuk bayi dalam kandungan

Tidak semua jenis musik cocok untuk bayi yang masih dalam perut ibunya, misalnya musik yang berirama cepat atau nge-beat menyerupai rock, disko, dan rapp. Musik yang terlalu keras justru akan membuat suasana bayi tidak nyaman, tegang dan gelisah.

Jenis musik yang dianjurkan untuk bayi masih dalam kandungan yaitu jenis musik yang berirama lembut dengan nada yang teratur. Beberapa hebat dari dalam negeri berpendapat bahwa jenis musik untuk bayi dalam kandungan tidak melulu harus berupa musik klasik. Hanya saja, penelitian perihal musik klasik untuk bayi telah maju dan berkembang sedemikian rupa dan bisa dipertanggung jawabkan secara akademik.

Diantara sekian banyak musik klasik, gubahan Wolfgang Amedeus Mozart (1756-1791) yaitu yang paling dianjurkan. Beberapa penelitian pertanda bahwa, musik karya Mozart menawarkan manfaat atau efek paling positif bagi perkembangan bayi dalam kandungan dan anak-anak. Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis dan Don Campbell. Mereka mengistilahkan manfaat atau efek positif itu dengan istilah Efek Mozart.

Dibanding gubahan musik klasik lainnya, karya Mozart bisa merangsang dan memberdayakan kawasan kreatif dan motivatif di otak. Demikian pula kemurnian dan kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Komposisi yang disusunnya telah berhasil menghadirkan kembali keteraturan bunyi yang pernah dialami bayi selama dalam kandungan.

Manfaat musik klasik untuk bayi

Seperti telah disinggung dimuka bahwa efek positif atau manfaat musik klasik untuk bayi dalam kandungan disebut dengan efek Mozart. Yaitu :

#1. Ada komunikasi dan ikatan perasaan antara ibu dengan bayinya semenjak masih dalam kandungan.
#2. Bermanfaat merangsang pertumbuhan otak bayi selama dalam kandungan dan pada awal masa anak-anak.
#3. Memberikan efek positif dalam persepsi emosi dan sikap semenjak dalam kandungan.
#4. Dapat mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyeri fisik.
#5. Bermanfaat dalam meningkatkan perkembangan motorik bayi, menyerupai ketika merangkak, berjalan, melompat dan berlari.
#6. Dapat meningkatkan kemampuan bahasa, kosa kata, ekspresi, dan berkomunikasi.
#7. Bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan sosialnya.
#8. Dapat meningkatkan keterampilan membaca, menulis, berhitung, dan kemampuan menghapal.
#9. Musik klasik bermanfaat membantu anak membangun rasa percaya dirinya (self confidence).

Simak juga : 6 Manfaat Terapi Musik Untuk Kesehatan

Selain musik klasik, beberapa pendapat menyebutkan bahwa musik lokal yang berirama lembut menyerupai keroncong, kidung jawa, atau bahkan alunan ayat Al-Qur’an akan besar lengan berkuasa positif bagi bayi dalam kandungan. Karena yang penting disini yaitu asensinya, yaitu bunyinya lembut dan seirama dengan bunyi detak jantung sang bunda.
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post