Jika ada pasangan yang belum punya anak / keturunan, biasanya istrilah yang dituding sebagai penyebab. Padahal adakalanya suami juga punya andil. Oleh karena itu perlu dibicarakan dan dicari jalan keluarnya bersama.
Dengan pemeriksaan medis secara teliti, mendalam dan terus menerus oleh dokter dapat diketahui fakto penyebab dan solusi untuk mengatasi problem tersebut. Dengan demikian suami dan istri perlu saling mendukung, bukan mencari siapa yang salah.
Anggapan yang salah kaprah tersebut karena masih rancunya istilah gangguan seks dan gangguan kesuburan. Padahal kedua gangguan tersebut ialah dua hal yang berbeda. Belum tentu suami yang melaksanakan kekerabatan seks dengan baik, ia pasti subur, begitu juga sebaliknya.
Gangguan seks merupakan gangguan pada fungsi seksual ibarat hilangnya gairah seksual, ejakulasi dini, disfungsi orgasme dan dispareunia (hubungan seks yang menyebabkan rasa sakit), sedangkan gangguan kesuburan ialah kondisi dimana seseorang tidak dapat ber-reproduksi / menghasilkan keturunan oleh suatu sebab.
Gangguan kesuburan atau yang dikenal dengan istilah infertilitas ialah suatu keadaan dimana pasangan yang telah menikah lebih dari 1,5 tahun tanpa menggunakan kontrasepsi tidak menerima anak padahal telah rutin melaksanakan kekerabatan seksual 2-3 hari dalam seminggu.
Gangguan kesuburan atau yang dikenal dengan istilah infertilitas ialah suatu keadaan dimana pasangan yang telah menikah lebih dari 1,5 tahun tanpa menggunakan kontrasepsi tidak menerima anak padahal telah rutin melaksanakan kekerabatan seksual 2-3 hari dalam seminggu.
Informasi menyebutkan penyebab infertilitas 40 persen berasal dari faktor suami, 40 persen istri dan 20 persen keduanya.
Bila usia istri sudah lebih bau tanah dari 35 tahun dengan sendirinya pemeriksaan kesehatan harus dilakulan lebih cepat lagi yaitu kira-kira 6 bulan setelah menikah. Jika usia sudah diatas 40 tahun jangan tunggu hingga 6 bulan, jikalau dalam 3 bulan belum hamil. Hal yang terjadi pada suami hingga tuapun masih bisa memproduksi sperma hanya saja pada usia diatas 40 tahun, pergerakan sprema mulai melambat.
Faktor –faktor yang menyebabkan terjadinya infertilitas suami istri.
1. Faktor suami, pemeriksaan dokter terhadap pria penderita infertilitas dilakukan ibarat layaknya pria pada penderita penyakit lain, namun disertai dengan pemeriksaan sperma. Pemeriksaan ini untuk melihat potensi pria untuk membuahi. Kriteria sperma yang baik antara lain dilihat dari jumlah, gerakan, bentuk dan volumenya. Biasanya bila ada masalah, barulah dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam.Varikokel, penyebab terbanyak infertilitas pada pria. Varikokel ialah pelebaran pembuluh darah balik / vena di sekitar buah zakar. Pada pemeriksaan fisik, hal ini ditemukan dalam bentuk benjolan di adegan atas buah zakar yang akan bertambah besar dan kasatmata bila mengejan.
Yang lebih sering kena ialah buah zakar kiri. Sebagian besar varikokel tidak disertai rasa sakit walaupun ada yang mengeluh pegal-pegal di tempat tersebut. Tindakan yang dikala ini dianggap paling sempurna ialah dengan operasi dan angka keberhasilannya mencapai 66 persen.
Sumbatan / obstruksi jalan masuk sperma. Walaupun spermatozoa diproduksi dengan baik, tetap tidak dapat disalurkan. Biasanya hal ini diakibatkan oleh terjadinya bisul maupun bawaan dari lahir karena tidak terbentuknya sebagian jalan masuk sperma.
Adanya penyumbatan ini dipastikan dengan operasi. Bila sumbatan tidak begitu parah, dengan sumbangan mikroskop dapat diusahakan koreksinya dan dapat diketahui pula ada tidaknya produksi sperma di buah zakar.
Faktor lainnya ialah gangguan hormon, pengaruh obat, gangguan ereksi atau ejakulasi, radiasi dan lainnya.
2. Faktor istri, antara lain sumbatan pada jalan masuk telur, sumbatan jalan masuk telur disebabkan antara lain adanya perlengketan pada sekitar jalan masuk telur. Hal ini sebagai akhir dari pernah terkena IMS dan radang panggul sehingga menghambat pertemuan sel telur dengan sperma.Endometriosis yaitu sel selaput lendir rahim yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya yaitu di indung telur.
Hal ini dapat mengakibatkan perlengketan pada sekitar jalan masuk telur atau pada organ reproduksinya. Kelainan lendir leher rahim, terlalu pekat yang dapat menghambat laju gerakan sperma, terlalu asam yang dapat mematikan sperma. Selain itu dapat juga disebabkan karena kelainan bentuk rahim, kelainan endokrin atau hormonal dan kegemukan.
3. Faktor suami dan istri, antara lain pertama, pasutri tidak bisa melaksanakan senggama sabagaimana mestinya yang disebabkan oleh ketidaktahuan teknik senggama yang benar, pengaruh psikologis terhadap pasangan. Kedua, rekasi imunologik (kekebalan) yang menyebabkan timbulnya respin imun non spesifik setelah berhubungan, misalnya timbul gatal-gatal, bercak darah pada kulit, keluar cairan yang berlebihan dari vagina. Reaksi spesifik yaitu timbulnya antibodi terhadap sperma suami, sehingga sperma tidak bergerak / tak bisa membuahi.
Ketiga, adanya tumor otak yang mensugesti kerja hormon yang berafiliasi dengan proses pematangan sel telur pada indung telur, sedangkan pada pria, tumor ini dapat menghambat produksi sel sperma pada testis.
Keempat, adanya kelenjar tiroid atau dikenal dengan kelenjar gondok akan mensugesti metabolisme tubuh. Keaktifan kelenjar ini akan menghasilkan suatu kondisi yang disebut hypothyroidism yang dapat menyebabkan problem kesuburan pria maupun wanita. Pada wanita hal ini dapat menyebabkan peningkatan hormon prolaktin yaitu hormon yang menghasilkan air susu istri sehingga menekan produksi sel telur.
Untuk mengetahui lebih lengkap bagaimana cara mengatasi infertilitas, silakan kunjungi HALAMAN INI.
Itulah beberapa faktor penyebab infertilitas pada suami istri.
Itulah beberapa faktor penyebab infertilitas pada suami istri.
Sumber: Waspada.co.id